Tags

Sprinting vs Jogging

Karena semakin mendekati tahun ajaran baru yang artinya harus kembali familiar dengan proposal, penelitian, dan lain sebagainya, maka mulai postingan kali ini saya akan mencoba menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sekaligus sebagai persiapan untuk penulisan karya ilmiah dalam rangka penyelesaian studi saya selanjutnya.

Di postingan kali ini akan coba saya paparkan sedikit fakta yang mungkin belum banyak orang yang tahu mengenai kelebihan sprint dibandingkan jogging. Sebelum Anda melanjutkan membaca postingan kali ini, coba bertanya pada diri sendiri. Apakah lemak di perut Anda cukup mengganggu dan membuat kurang percaya diri ketika harus show up di muka umum?

Pada artikel yang dilansir oleh bloomberg dituliskan bahwa 2/3 orang dewasa di USA sudah tergolong overweight dengan 1/3 dari mereka sudah dapat dikategorikan dalam kategori "obesitas". Diramalkan oleh CDC jika tren ini terus berlanjut maka ditahun 2030 tingkat obesitas akan naik dan menyentuh angka 42%. Meskipun itu bukan di Indonesia namun hal itu dapat menjadi gambaran umum bagi kita bahwa kelebihan berat badan akan menjadi lawan kita yang cukup mengkhawatirkan.


Gambar diatas menunjukkan level hormon yang dihasilkan ketika kita melakukan sprint maupun jogging. Apabila tujuan Anda hanya menyehatkan badan tanpa mungkin jogging dapat dijadikan pilihan. Namun ketika Anda berani ingin menyusutkan lebih banyak lemak dalam waktu yang lebih singkat sprint menjadi pilihan yang lebih bijak. Dari hasil beberapa diskusi di forum-forum yang saya baca saya dapat menarik kesimpulan jika rata-rata bentuk badan seorang sprinter "pasti" lebih baik daripada jogger. Mengapa? Silahkan lihat pada tabel perbandingan di atas dan lihat pada HGH (Human Growth Hormone). Apabila Anda masih kurang puas silahkan melakukan pencarian gambar tentang "sprinter vs jogger" dan tariklah kesimpulannya sendiri.



Secara garis besar ketika kita melakukan jogging ada 2 hal yang menjadi faktor dari banyak sedikitnya kalori yang kita bakar yaitu berat badan kita dan berapa lama waktu yang kita habiskan untuk jogging. Berdasarkan data yang dilansir oleh fitday, seseorang yang memiliki massa sebesar 69 kg akan membakar sekitar 11 calories dalam 1 menit. Berdasarkan data tersebut apabila kita berlari selama 2,5 menit total kalori yang kita bakar sekitar 27,5 calories. Sedangkan apabila melakukan "hardcore" sprint selama 2,5 menit total kalori yang kita bakar adalah sekitar 200 calories. Dalam waktu yang sama kita dapat membakar 7x lebih banyak kalori.

Tetapi kita juga tidak dapat mengecilkan pentingnya jogging. Tanpa pemanasan lari-lari kecil atau jogging kita akan lebih mudah terkilir ketika melakukan sprint. Selain itu untuk orang yang baru saja memulai olahraga lari lebih disarankan untuk mencoba jogging terlebih dahulu sebelum memantapkan hati beralih ke sprint. Jogging juga sangat cocok bagi mereka yang sedang dalam proses pemulihan yang tidak memungkinkan untuk melakukan sprint. Jogging juga lebih aman dibandingkan sprint karena kemungkinan otot terkilir atau terjadinya cidera-cidera lainnya juga lebih kecil.

So... mana yang menjadi pilihanmu para "fat belly burner"?

0 comments: